Sabtu, 17 Februari 2024

Revaldi Owner Homes Platinum



Mas Revaldi Owner Homes Platinum.

Rangkuman pertanyaan yang beliau jawab saat kami mengikuti event diskusi.

1. Bagaimana cara mas mengatasi masalah pada tim, entah penjualan menurun, pelayanan kurang dll dalam hal leadership.

2. Kapan mengakhiri bisnis untuk tipe (short)?

3. Mas apakah pernah menjadi karyawan? (Tidak pernah)


Boleh Mas Revaldi dijawab dengan menggunakan bahasa Thailand.
Biar kami semua tidak paham.

Untuk tujuan bisnis yang mengikuti tren atau jangka pendek harus
ditentukan kapan mengakhiri (jangan menaruh sebagai investasi jangka panjang).

Untuk bisnis jangka panjang marginnya tinggi dan kebetulan primer (harus ada)
Untuk jangka pendek kebetulan sekunder & paham peluang dari trean. 


Untuk branding iklan diupayakan lebih dilihat 17x untuk mengenalkan sebuah produk.
Ketika mau menaikkan harga maka ubah kemasan / nama produk / rebranding.

Bagi saya leadership komunikasi membangun kepercayaan dan rasa percaya diri dari diri kita terlebih dahulu.
Usahakan untuk buka bisnis paling max 3 orang dan diantara 3 orang ada 
1 orang sahamnya paling besar.

Leadership mengikuti
Percaya diri, body language, intonasi bahkan memilih pakaian.
Untuk membangun karyawan yang profesional kita perlu menjaga konsistensi karyawan dengan cara mengingatkan mereka.

Negosiasi bisnis perkara menang atau kalah.
Management emosional= menarik empati bawahan. Marahlah dengan tersenyum.

Catatan: 17 Februari 2024.


Continue reading Revaldi Owner Homes Platinum

Selasa, 23 Januari 2024

2024



*2024*
Saya memutuskan fokus mengelola konten media sosial.

Ditahun ini saya menambah 2 bisnis.

1. Toga Wisuda
2. Micro Influencer Agensi 
+ Full Ngonten.

Yang sudah saya jalankan selama satu tahun lebih.

1. Uniq Selempang

Yang dikenal oleh 3 kampus besar di Kalimantan Selatan.

✨Saya capek tapi saya sangat senang mengerjakan hobi saya, saya sangat senang bisa di support teman² saya.

đź“ŤSaya sangat yakin bahwa skill kita bisa bisa upgrade berkali-kali lipat, berkat teman-teman yang mendukung.

⚡Untuk lebih banyak menghasilkan puluhan konten tiap bulan. 
Kami memutuskan untuk membeli aset untuk menambah kegiatan produktifitas kami.

🤎 Terimakasih di awal tahun ini Greeneyes 
& Mahatama Group yang 
meminta saya, untuk 
menaikan branding
 dalam jangka waktu 
yang cukup panjang.






Continue reading 2024

Jumat, 24 Februari 2023

Memberi apa yang aku punya untuk mereka, sebanyak yang ku mampu.

Tiap pulang kampung nenek kadang nangis, gak percaya rodanya udah beda, dulu nenek memberi cucu uang, kini kemampuannya berkurang, tak sekuat dulu, kini giliran kami lagi selanjutnya.


Nenek & Kakekku masih kerja sebagai petani, aku belum bisa buat mereka beristirahat lebih banyak, anak nenek-ku ada sekitar 8 orang, karena semua juga punya anak & hidup sederhana, itulah mengapa nenek & kakek-ku memilih untuk menjadi petani sampai sekarang.

Sawah yang mereka punya, menempuh perjalanan sekitar 2 jam menggunakan perahu. Hati paling sedih ketika mendapat kabar mereka sakit, padahal memang fisik mereka gak semampu dulu lagi.

Siapapun yang membaca cerita ini, pasti semua kepengenkan, orang tua kita atau nenek & kakek, gak usah capek kerja banting tulang lagi di usia tua mereka.

Semoga cepat kesampaian impiannya buat membahagiakan & meringankan hari-hari mereka ❤️❤️

Continue reading Memberi apa yang aku punya untuk mereka, sebanyak yang ku mampu.

Kamis, 03 Maret 2022

Sayap-sayap Kita Terbang

Rembulan 
Malamku yang penuh bintang
Kini hanya berteman cahaya lampu
Satu persatu impian tergapai
Walau tergopah merangkak, bangkit tuk mencapai.
Bangun, berdo'a, usaha dan meminta.

Pada ujung cerita masing-masing kita berpisah.
Berteman sepi & saling meninggalkan kenangan.

Mereka bilang bahagia kita yang bikin
bukan ketergantungan pada orang lain.

Lalu saat sepi melanda pada siapa kita berpangku tangan?

Teman disisa waktu akhir
Toga akan menyambutku & lengan kita saling melepas.

Sayap-sayap kita terbang
Kini kita bukan di dalam satu sangkar lagi

Tuhan.
Pintaku hadiahkan kado terindah saat mereka wisuda

Kebahagiaan, Kedamaian & Kecukupan.























Continue reading Sayap-sayap Kita Terbang

Senin, 28 Februari 2022

Diskusi Santri Seputar Multimedia, Quarter Life Crisis & Digital Marketing.

Hari ini sekitar 4 Jam saya duduk berdiskusi dengan mereka. Sebagai sesama pembelajar yang pernah mengenyam pendidikan di Pesantren. Banyak sekali perubahan zaman yang membuat kami sadar arti pentingnya beradaptasi di Dunia Digital. 

Bisa dikatakan diskusi hari ini seputar Quarter Life Crisis, Kekuatan Konten di Era Digital & Bagaimana Membangun Karir dari Hobi. 

Hal yang baru sekali Wardah tau ada Pesantren, bidang jurusan Multimedia di dalamnya.

Menarik bukan!
Continue reading Diskusi Santri Seputar Multimedia, Quarter Life Crisis & Digital Marketing.

Kamis, 24 Februari 2022

Aku Takan Merusak Suasana Hatinya.


Rawon panas yang baru dihidangkan seketika dingin melihat sikapnya
 “Om kenapa”?, tanya Mawar sambil melirikan matanya ke kanan.
Mengangguk dan memberikan senyuman tipis, balasnya.
“Om Kok Membisu”?
“Tidak enak badan saja, hari ini aku lelah fisik dan mental”.
Tanpa mau merusak suasana Mawar jadi pendiam dadakan.
“Baiklah aku takan merusak suasana hatinya hari ini”, kata Mawar dalam hati.

Cuacanya berubah dingin akibat angin malam, Mawar menggenggam tangannya tanpa berkata apa-apa.
“Kok makanannya gak habis” ? tanyanya pada Mawar.
Mawar malu tak mampu menjawabnya “Sebenarnya aku lapar tapi jadi kenyang karena sikap dinginnya, terus dia makannya cepat kayak orang lomba Meraton”.
“Yuk Pulang”, pintanya setelah selesai makan 3 menit.

Langit malam berwarna hitam saja  tahu bahwa kita baru saja duduk ditempat ini, ya Tuhan apakah dia Pangeran Kodok yang akan berubah waktu jam 20:00 Malam, jadi ingin pergi secepat kilat.

Ingin sekali keluhan itu Mawar utarkan di depan Jaket Hitam yang dikenakannya, tapi dia tak kuasa melihat matanya yang sandu tanda bahwa betapa melelahkannya hari-hari yang dilewatinya belakangan.



Continue reading Aku Takan Merusak Suasana Hatinya.

Selasa, 01 Februari 2022

Sudut Pandangku Tentang Pernikahan

Pria Bukanlah sumber ATM utama, dia adalah partner kita & Perempuan bukanlah pelayanan paksa sesuka pria.

Pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Berpikiran berbeda dari kebanyakan orang tentang rumah tangga itu hal yang lumrah saja bukan. Sudut pandangku tentang pernikahan ini ku tuangkan saat aku melihat sisi yang berbeda tentang pernikahan dari orang tuaku.

Pernikahan bagi seseorang yang menganut dogma patriarki, perempuan adalah membantu segala keperluan rumah tangga, tentu itu sah-sah saja namun banyak yang menyamaratakan seperti babu, harus di paksa melayani segala hal, hingga pria tak mau berbagi peran dalam rumah tangga, bagi mereka itu adalah pekerjaan seorang istri.

Padahal bagiku laki-laki harus melihat sisi berbeda ketika perempuan menjadi istrinya, pandanglah dia aset berharga dalam hidupmu. Dia akan melayanimu tapi bukan layaknya seperti pelayan harus mau walupun dipaksa.

Jika perempuan dititik beratkan sebagai pelayan segala keperluanmu maka tak heran mereka juga menganggapmu sebagai ATM, saldo utama pemasukan rumah tangga.

Nah peran seorang istri dalam rumah tangga dia mampu membagi hal yang mampu dia kerjakan dan yang tidak, maka dia harus membicarakan baik-baik pada suaminya apa saja hal yang perlu dibagi perannya.

Istri yang menganggapmu sebagai partner dia akan membantumu segala hal dan tidak melulu ketergantungan pada suami, toh dia akan sadar kemandirian penting untuk survive bertahan hidup suatu saat.

Perempuan seperti ini tidak melihat dari harta atau jabatanmu tapi dia akan mencari yang mana pria yang pantas menjadi partner hidupnya.

Dia akan menilai bagaimana kamu memuliakan perempuan?
Bagaimana sudut pandangmu yang tak sempit tentang perempuan.
Pemberi solusi terbaik untuk jangka panjang.

Tanpa ada rasa saling menghormati & menghargai mungkin kerjasama rumah tangga kurang maksimal.

Bagaimana pernikahan ideal menurutmu?
DM aku di Instagram @Wardahgingsul
Continue reading Sudut Pandangku Tentang Pernikahan

Kamis, 30 Desember 2021

Usaha Acil Malaikat; Gak Papa Untung Sedikit yang Penting Berkah

Hingga saat ini aku belum tau siapa nama asli Ibu tersebut, aku sering memanggilnya dengan sebutan Acil Malaikat kepada teman-temanku, Acil bisa diartikan dalam bahasa Indonesia tante sedangkan Malaikat kata kias yang kami berikan karena ketulusan hati beliau.

Warung usaha makanan milik beliau setiap hari buka, acil malaikat sendiri yang membeli bahan, memasak hingga menjualnya.
Warung kecil itu berada di seberang kompleks polisi Bina Brata di Jln. A. Yani km 4.5. Buka dari jam 06:00 WITA- Habis sekitar jam 14:00 WITA.

Pada tahun 2021 menjelang 2022 apakah kalian pernah menemukan masakan ayam asam manis, Kentucky, ayam geprek, ayam masak habang seharga 4.000 ditambah Sayur.
Jelas harga tersebut sangat murah, itulah harga setiap menu warung acil malaikat.

Akhir-akhir ini harga bahan masak semakin mahal bahkan minyak tuk masak hampir naik 2x lipat, begitu juga harga ayam, belum lagi harga cabe rawit pernah 9 biji harganya 3.000.

Beberapa kali aku bertanya-tanya banyak hal seperti reporter pada acil malaikat kenapa harganya gak dinaikin aja cil?

Beliau jawab "gak papa aku gak enak kalau naik harganya kesian orang beli, kadang harga segini saja ada yang nawar", katanya merasa bersalah.

Setelahku hitung-hitung berdasarkan kalkulator kepalaku, harga bahan pokok naik ini bisa rugi kalau harganya murah. Mendengar ada yang nawar dengan harga lebih murah aku berpikir.
"Itu orang nawar murah banget padahal harga sudah murah, mau bikin orang rugi sampai tutup usaha", ungkapku dalam hati.

"Gak papa bu harganya naikin aja, orang-orang yang nawar gak pernah ke pasar mungkin, gini bu kalau harganya ibu naikin aku ngajak orang lain beli makan ke warung ibu," bujuk ku sambil tersenyum.

Beliau balas "Nanti awal tahu aku naikin seribu," membalas sambil tersenyum.

Beliau perempuan separuh baya suami beliau telah meninggal beberapa tahun lalu suaminya lah yang membantunya membangun usaha makan selain anak mereka. Kini hampir seluruh anaknya sudah bekerja dan berkeluarga namun acil malaikat tetap bekerja, bagiku beliau sosok menginspirasi, perempuan mandiri, rendah hati. 

Mungkin Acil Malaikat itu tak sekaya wanita karir atau penjabat negara tapi bersedekah dengan warung usahanya, tak semua orang seberani beliau.
Continue reading Usaha Acil Malaikat; Gak Papa Untung Sedikit yang Penting Berkah

Selasa, 07 Desember 2021

Banjir Bulan Januari & Desember 2021.

Awal tahun 2021 kondisi Kalimantan Selatan hampir mendapati Banjir dimana-mana, kami teman-teman mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin berusaha membuka donasi sebanyak mungkin untuk membantu para warga.

Kekuatan gotong royong merupakan budaya Neneng moyang yang selalu kami aplikasikan bukan hanya pada waktu kuliah tapi juga ditengah masyarakat. Desaku salah satu yang tidak terdampak Banjir kala itu awal Januari, tempatnya berada di Kabupaten Barito Kuala, setelah berakhir cuaca buruk itu bisa dilewati, namun pada awal Desember ditahun yang sama keadaan serupa mulai nampak lagi terjadi akibat curah hujan semakin tinggi
Malam pada tanggal 5 Desember 2021 pukul 00:00 ayah menghubungi rumah kami terkena banjir.

Fenomena ini dimana air laut mengalami puncak pasang yang sangat tinggi, sehingga air sungai tidak bisa mengalir sampai ke laut justru harus menampung debit air laut yang menambah pasang air sungai hingga menyentuh daratan. Fenomena alam ini dinamakan La Nina dan bisa bertambah parah saat terjadinya curah hujan yang tinggi.

Sorenya setelah aku datang dari kampus, aku langsung menuju untuk pulang ke kampung halaman sembari membantui bersih-bersih rumah dan semua yang aku bisa.

Sebagai petani kedua orang tuaku menjemur padi dari hasil panen yang terkena air akibat banjir, sudah ku lihat dua hari ini dari pagi mereka sama-sama menjemur padi, membuat tempat agar aman dari banjir dan mengangkat kembali padi yang telah dijemur, bukankah itu melelahkan? tentu jangan ditanyakan.

Pagi sekitar jam 09:00 WITA ayah kembali ke sekolah untuk mengajar dan mama mencuci pakaian yang terkena banjir. Siang harinya kembali memperhatikan padi yang dijemur kebetulan cuaca panas hingga sore hari, semua bisa dijemur pada hari itu juga, sebelum akhirnya di angkat lagi untuk disusun ulang agar terhindar dari Banjir.

Setiap malam tidak dapat di predeksi secara akurat berapa kenaikan debit air dari laut menuju daratan, namun pencegahan tetap dilakukan agar tak terjadi hal yang tak di inginkan, bukankah ini bentuk ikhtiar yang tuhan perintahkan.


Sesuatu yang tak dapat kita rubah seperti cuaca & iklim, yang bisa kita kendalikan buat tenang pikiran kita pikir yang positif terus :D

Continue reading Banjir Bulan Januari & Desember 2021.

Rabu, 24 November 2021

Dosen Pembimbing yang Berbeda Konsultasi hanya 1 Menit.

Aku sering bertanya pada teman-temanku selama mengerjakan skripsi terutama mengenai Dosen Pembimbing apa saja tugasnya mengapa aku mendapatkan hal berbeda dari mahasiswa lain.

Pengertian Dosen Pembimbing yang Berbeda.

Mengutip dari Duniadosen.com Dosen pembimbing akademik yang kemudian disebut dengan istilah Dosen PA merupakan dosen tetap maupun tidak tetap di sebuah perguruan tinggi (baik PTN maupun PTS) yang diangkat berdasarkan Keputusan Rektor dan kemudian diberi tugas untuk membimbing sekelompok mahasiswa dengan tujuan untuk membantu mahasiswa menyelesaikan studinya dengan cepat dan efisien. 

Mari kita garis bawahi kalimat membantu mahasiswa agar cepat dan efektif. Pengertian ini berbeda jauh dengan Dosen Pembimbing I ku.
Beliau tekankan hanya memeriksa biasanya setelah diperiksa, aku revisi selanjutnya beliau marah ketika tulisanku tak sesuai ekspektasi, hingga dalam kurun waktu dua tahun puluhan revisiku perbaiki belum lagi menyatukan pemikiran kedua dosen pembimbing I & 2.

Aku sempat mengajukan pergantian Dosen Pembimbing kepada staf prodi seperti dua sahabatku yang juga sedang sakit kepala dengan tugas akhir mereka sebut saja Fikri dan Aksara namun aku tak senasib seperti mereka, dengan dalih "Beliau itu bangga padamu, kamu orangnya rajin dll". Jadi aku tak di izinkan mengganti dosen pembimbing.

Awalnya kata-kata pujian itu terdengar seperti mantra di kepalaku, benar saja beliau motivator tentu saja bahasa yang disampaikan tertata rapi & penuh hati-hati. Apa keadaan selanjutnya berubah?

Tidak sama sekali, katanya dosen pembimbing I ku ini jadwalnya sangat padat.

Akhirnya aku mencoba menyampaikan apa yang menjadi kendalaku selama ini.
Beberapa seniorku memberikan saran untuk lebih mudah konsultasi secara offline (luring) namun aku belum memberanikan diri, setelah beberapa hari beliau tidak membalas pesan dari What'apps aku pun bermaksud ingin konsultasi secara offline. Aku menunggu dari jam 08:50 WITA kata petugas di Fakultas beliau datang jam 11:00 WITA aku pikir kalau pulang juga akan sia-sia. Aku menunggu beberapa jam, setelah waktu Zuhur beliau datang dan aku mendapatkan izin bertemu namun baru kaki sampai dari balik pintu beliau, bilang.

"Aku lagi sibuk tolong sebentar saja.......", pulanglah aku yang hanya sempat konsultasi selama 1 menit, kemudian beliau duduk di depan meja kerja kembali sembari membalas salamku & aku menutupkan pintu kantornya.


Terakhir kali chat aku tidak dibalas lagi :D 
Kepengen sekali bilang Uang Kuliah Tunggal saya, Bapak & Ibu apakah berminat membayarkannya, saya akan sangat bahagia :'


Semoga pian panjang umur & sehat selalu :
Continue reading Dosen Pembimbing yang Berbeda Konsultasi hanya 1 Menit.

Sabtu, 20 November 2021

Urgensi Menuntut Ilmu di Perguruan Tinggi dan Fenomena Pernikahan Muda di Kalangan Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin.

 
PENDAHULUAN
Ketika seorang perempuan sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi, ada seorang lelaki yang ingin melamarnya, pastilah tumbuh pertanyaan di benaknya nikah dulu atau sarjana dulu, penelitian ini akan memaparkan urgensi menuntut ilmu di Perguruan Tinggi dan Fenomena Pernikahan Muda di Kalangan Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin.

Rumusan Masalah.
1. Apa urgensi menuntut ilmu di Perguruan Tinggi?
2. Apa faktor-faktor menikah muda?
3. Apa saja faktor dan berapa angka perceraian di kota banjarmasin?
4. Bagaimana Pandangan menikah muda menurut santri sekaligus akademisi?
5. Bagaimana Fenomena menikah muda dikalangan mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin?


PEMBAHASAN

A. Urgensi Menuntut Ilmu di Perguruan Tinggi.
1. Menuntut Ilmu Wajib bagi Setiap Mukmin.

Menuntut ilmu merupakan kewajiban perempuan maupun laki-laki, menuntut ilmu tidak hanya sebatas pendidikan formal di sekolah, madrasah dan perguruan tinggi karena ilmu bisa pula didapatkan melalui hadir ke Majelis ilmu dan mengikuti berbagai pelatihan kursus. Ilmu pengetahuan agama dan pengetahuan umum dua hal penting untuk manusia menjalani kehidupan dengan baik. Seorang penuntut ilmu wajib bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, sebagaimana sebuah mahfuzat yang diungkapkan Yahya bin Abi Katsir :
“Ilmu tidak akan diperoleh dengan tubuh yang dimanjakan (santai)”. 
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya ilmu diperoleh dengan belajar, sikap sabar (penyantun) diperoleh dengan membiasakan diri dengan untuk sabar. Barangsiapa yang berusaha (keras) mencari kebaikan dan barang siapa yang menajaga dirinya dari kejelekan maka akan dilindungi Allah dari kejelekan (kejahatan). 
Agama islam sangat menganjurkan untuk kita semua bersemangat dalam proses belajar menuntut ilmu agama dan pengetahuan-pengetahuan lain, karena menuntut ilmu tidak diperoleh untuk jiwa yang bersantai atau bermalas-malasan. 

2. Pentingnya Pendidikan di Perguruan Tinggi.
Keberadaan Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan formal memiliki dua tujuan utama, yaitu membentuk manusia yang cerdas dan baik. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional sebagaimana dijelaskan bahwa “pendidikan nasional berfungsi sebagaimana dijelaskan undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 pasal 3 disebutkan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bemartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk mengembangkan kehidupan bangsa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri. Dengan dua tujuan utama ini, perguruan tinggi tempat yang efektif bagi pembentukan individu yang nantinya dapat berinteraksi dengan baik dalam lingkungannya.
Dalam rangka pencapaian tujuan dan fungsi pendidikan tersebut, maka perguruan tinggi menyentuh tigas aspek penting. yaitu:
Kognitif merupakan kemampuan yang menekankan pada kemampuan mengingat dan memproduksi informasi yang dipelajari. 
Efektif adalah kemampuan pada ketahanan emosi, sikap dan apresiasi nilai serta tingkat penerimaan dan memproduksi informasi yang dipelajari.
Psikomotorik menekankan kepada kemampuan melatih untuk pengaplikasian keilmuan setelah kedua aspek sebelumnya dikuasai atau bersedia melakukan nilai-nilai yang dianggap baik dan meninggalkan mana yang baik dan mana yang buruk.
Begitu pentingnya pendidikan diperguruan tinggi dalam memenuhi tiga aspek; kognitif, efektif dan psikomotorik untuk membentuk manusia yang cerdas dan baik. Pengetahuan yang didapatkan merupakan bekal menjalani perjalanan hidup selanjutnya termasuk berumah tangga dan bekerja. Beranjak dari pentingnya pendidikan diperguruan tinggi, bagaimana dengan tingkatan pernikahan muda yang masih sering terjadi di Kalimantan Selatan. 

B. Data Pernikahan Muda dan Faktor Percerain yang Terjadi.

Dalam situasi pandemi ada kecenderungan tingkat ekonomi masyarat turun. Biasanya di kelompok masyarakat bawah mengorbankan pendidikan anak perempuan salah satunya untuk melakukan pernikahan.
Menurut data Badan Pusat Statistik menunjukan Kalimantan Selatan menjadi provinsi dengan angka perempuan menikah sebelum usia 18 tahun tertinggi di Indonesia yaitu 21.2 persen, bisa kita ketahui beberapa faktornya.

C. Faktor-faktor Pernikahan Muda.
1. Ekonomi 
Orang tua yang memiliki banyak anak dan merasa tidak mampu memberikan nafkah maka menikahkan anak mereka pada orang lain yang dianggap lebih mampu.
2. Pendidikan 
Pendidikan yang rendah sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat terutama tingkat kematangan kepribadian seseorang, dengan pendidikan mereka akan lebih menyaring dan menerima suatai perubahan yang baik dan merespon lingkungan yang dapat mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang.
3. Faktor adat istiadat 
Pernikahan sering terjadi akibat perjodohan oleh orang tua mereka selain itu adanya kekhawatiran orang tua terhadap anak perempuan mereka, orang tua ingin cepat-cepat menikahkan anak gadisnya karena takut akan menjadi perawan tua.
4. Faktor keinginan diri sendiri
Faktor ini sulit dihindari karena pria dan wanita berpikiran bahwa mereka saling mencintai bahkan tanpa pandang usia, tanpa memandang masalah apa yang nanti akan dihadapi dan apakah mereka mampu memecahkan suatu masalah. Apabila suatu masalah sukar dipecahkan maka pernikahan akan terancam bercerai dengan alasan bahwa pikiran mereka sudah tak seirama lagi.

 Dilihat dari data kasus perceraian Kalimatan Selatan masuk 10 Provinsi dengan penduduk berstatus cerai hidup terbanyak yaitu 84,1 ribu jiwa (2,05%). Mari kita lihat sebagian data penyebab perceraian tahun 2021 Pengadilan Agama Kota Banjarmasin.
Dari 13 penyebab perceraian terjadi, ada tiga faktor utama angka perceraian tinggi khususnya di Kota Banjarmasin dari bulan Januari-Oktober 2021.
No
Penyebab Perceraian
Januari-Oktober 2021.

Pertengkaran Terus Menerus
506 perkara 

Ekonomi
444 Perkara

Meninggalkan salah satu pihak 
112 perkara


Melalui data ini kita mengetahui penyebab terjadinya pernikahan muda karena faktor ekonomi, pendidikan, adat istiadat dan keinginan diri sendiri. Tingginya angka pernikahan muda ternyata juga berdampak pada angka perceraian, tingginya angka perceraian khususnya di Kota Banjaramssin Kalimantan Selatan disebabkan pertengkaran suami istri terus menerus, masalah ekonomi dan meninggalkan salah satu pihak. 

D. Pernikahan dikalangan Mahasiswa
Pernikahan merupakan sebuah perjanjian, oleh karena itu di dalam Qs. An-Nisaa’ {4}:21 Allah swt berfirman yang artinya: “Dan mereka istri-istrimu telah mengambil darimu perjanjian yang kuat”. Pernikahan adalah perjanjian yang kuat, disebut dengan kata-kata “Mitsaqan ghalizhan. 
Penulis melakukan penelitian tentang Pernikahan muda dikalangan mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin dari mahasiswa yang berusia 19-22 tahun, sebelumnya penulis akan memaparkan hukum menikah. 

E. Hukum menikah 
Hukum menikah bisa berbeda sesuai dengan kondisi masing-masing orang, dalam kondisi tertentu hukumnya bisa menjadi wajib, sunah, makruh dan haram.
1. Sunnah 
Apabila dari segi pertumbuhan serta biaya hidup telah ada, maka baginya menjadi sunah dalam melakukan perkawinan.
2. Wajib 
Apabila dari segi biaya hidup telah mencukupi dan dari segi pertumbuhan jasmaninya sudah sangat mendesak untuk kawin, menurut Al-Qurtubi: ”bagi orang mampu kawin, sedangkan dirinya khawatir terjerumus kedalam dosa mengakibatkan agamanya tak terpelihara akibat dan perkara ini hanya bisa disembuhkan dengan perkawinan maka wajib untuknya.
3. Makruh
Seseorang yang dipandang telah wajar karena pertumbuhan fisiknya walaupun belum mendesak dirinya belum ada biaya untuk hidup sehingga kalau dia kawin akan membawa kesengsaran bagi istri dan anak-anaknya.
4. Haram 
Apabila seseorang laki-laki hendak mengawini seorang wanita dengan maksud menganiayanya maka hukumnya haram.


F. Pandangan Menikah Muda Menurut Santri sekaligus Akademisi.
1. Riza Saputra, MA
Beliau merupakan lulusan dari Pesantrean Darul Hijrah yang sekarang berprofesi sebagai Dosen di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari Banjarmasin. “Menurut saya pernikahan merupakan sebuah harapan yang baik karena menajuhi dari perzinahan akan tetapi pasca pernikahan temtu saja banyak hal yang perlu dipersiapkan, syarat pertama harus siap dengan segala kekurangan pasangan kita, kedua perlu komunikasi yang baik dan salah satu harus mengalah ketika emosi, ketiga mengingat kembali bahwa perceraian adalah sesuatu yang dibenci. Menikah gak seperti yang kita bayangkan kayak pacaran, karena banyak aspek dalam rumah tangga yang tidak ditemui pada intinya kematangan dalam berpikir dan menahan emosi karena remaja kebanyakan labil, di dalam agama Islam memang tidak ada batasan umur hanya saja peran orang tua sangat penting dalam hal ini, khususnya pendidikan tentang membina rumah tangga dan keluarga, apa saja yang perlu dipersiapkan kemudian dari Pemerintah bukan hanya batasan usia akan tetapi juga sosialisasi terkait pernikahan itu sendiri dan hal krusial dalam menjalani rumah tangga. Hak paling memicu pernikahan muda seperti fenomena hijrah dan pernikahan usia muda sangatlah dianjurkan dalam konteks hijrah, jadi bukan hanya aspek regulasi dan peran orang tua, tapi juga kajian terhadap ranah sosial untuk membangun kesadaran generasi muda terhadap pernikahan muda.

G. Hasil Wawancara dengan Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin yang Memutuskan Menikah Muda.

Fikri Mahasiswa Jurusan PAI UIN Antasari Banjarmasin Angkatan 2017.
Kami memutuskan menikah muda lebih kepada menjaga aku sendiri menikah di usia 22 tahun, karena kalau sudah menikah insya allah dilindungi dari batasan-batasan, terus ingin belajar berumah tangga, terakhir hendak mengamalkan ilmu yang telah didapat. Alasan melangsungkan menikah walalupun masih kuliah dari diri sendiri. Selama menikah faktanya menikah tak semudah apa yang orang katakan, dukanya seperti apabila istri tidak bersyukur susah yang nyaman itu kalau istri apa adanya.  

Inisil S Mahasiwa Jurusan Psikologi Islam UIN Antasari Banjarmasin Angkatan2017.
Aku menikah di usia 20 tahun waktu itu masih mahasiswa semester 3 atau 4, aku gagal menikah kami bercerai. Menurutku kenapa percerain terjadi karena apabila kita jatuh hati tanpa memikirkan logika berpikir seperti berkata “gak papa nanti bisa berubah”, padahal sifat-sifat dia tak sejalan dengan kita akibatnya pertengkaran kerap terjadi pokonya apalagi pada calon pasangan kita tuhan tampakan sifat yang tak sejalan dengan kita renungkan jangan langsung mengambil langkah yang jauh seperti menikah. Sekarang bagiku lebih baik berkarir aja dulu lebih sering-sering aja cari pengalaman dari pada berdua kalau jadi petaka lebih baik sendiri aja. Dulu aku menikah karena memang lagi bucin (sangat jatuh cinta diluar kendali) pandanganku tidak terlalu luas masih sempit. Ternyata pernikahan tidak seindah yang orang tampilkan di media sosial. Mengenai pernikahan muda yang terjadi di desa seperti segera menikahkan anak gadisnya takut perawan tua menurutku orang desa pasti begitu simpulannya bener-bener gak bisa dibantah sih ini kalau aku bilang udah satu pemikiran kalau semua orang kampung, kecuali mereka dari latar belakang lebih berpendidikan pasti lebih terbuka pemikirannya.
 Hidup bukan tentang cinta menurutku cinta itu sebuah keegoisan kenapa? Karena menikah lalu memiliki anak jika tanpa persiapan matang dari orang tua baik psikis dan finansial yang kena dampak adalah anak. Betapa menderitannya nanti anak tanpa songkongan yang kuat dari orang tua yang berdalih “apa adanya” tanggug jawab itu benar-benar besar. Lebih baik menikah karena yakin mampu secara agama dan finansial dan royal tidak pelit, karena itulah pentingnya akal Allah karuniakan untuk mempertimbangkan memilih calon bukan cuman cinta saja.

Citra Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UIN Antasari Banjarmasin angkatan 2017.
Alasan kami menikah walaupun sambil kuliah karena sudah mantap, aku menikah usia 19 tahun di dukung orang tua yang sama-sama mengerti dan memahami serta mendukung secara finansial, dari orang tua tetap mau kami kuliah sampai sama-sama lulus karena itu tanggung jawab yang diambil sebelum menikah. Waktu berencana menikah memang gak mulus ada krikil yang sempat dialami keluarga dia dan keluargaku, karena memang kami terbilang sangat muda, bahkan baru masuk kuliah, tapi alhamdulillah orang tua mengerti karena kata mamaku tugasnya sebagai orang tua hanya membesarkan, mendidik dan mengarahkan apalagi anak perempuan yang memang kelak akan diboyong oleh suaminya entah kemana. Dari situ aku diberikan bayang-bayang mengenai pernikahan, baik-buruknya seperti saat terjadi konflik harus seperti apa jadi sebelum menikah aku sudah paham dulu situasi dan kondisi yang nanti dialamin gimana, setelahnya aku harus tanggung jawab dengan keputusanku untuk menikah dan meyakini pilihan yang ku ambil. Suka dukanya nikah muda aku suka menjadi diriku pribadi di depan pasanganku yang mana sisi itu gak bisa aku tunjukkan untuk semua orang, terus kita sama-sama belajar dalam berbagai hal lebih awal, kayak gimana sih biar ngomong kita bisa lebih nyambung, gimana caranya nyelesaikan konflik kalau lagi marahan, gimana nenangin emosi pasangan dan lain hal, terus hal lain yang sangat berkesan kita beneran berproses banget dalam mengembangkan pundi-pundi keuangan yang akhirnya mengantarkan kami yang dari awal pernah gengsi sampai pada akhirnya happy, segala hal bisa kami lakuin ya seperti coba jualan snack, ngajar, jadi petani karet, jadi asisten baker, jaga toko, jualan pentol, sampai ngojek dan kami happy, dukanya pasti finansial 
dituntut gimana caranya biar sampe sekian hari ini duit, karena kan dijatah dan memang harus bisa manajemen duitnya, terus fokus kebagi karena mengurusin rumah tangga, hingga sekarang untuk UKT (Uang Kuliah Tunggal) dibersamai orang tua suamiku kalau aku sendiri insya allah sudah mampu, untuk rumah yang kami tinggali kontrakan orang tuaku, diluar dari itu alhamdulillah udah nanggung sendiri semua. 
 Dari hasil wawancara yang dilakukan pernikahan yang terjadi dari keinginan hati sendiri, beberapa hal yang berbeda seperti konsep menerima apa adanya kepada pasangan setelah menikah untuk mereka yang telah membekali diri dengan banyak persiapan, seperti ilmu pra nikah yang di dapatkan melalui keluarga sangat berpengaruh besar dalam memecahkan masalah rumah tangga mereka. Kondisi yang menjadi masalah dalam setiap pasangan muda ini ialah kondisi finansial, sehingga sebagian dari mereka masih dibiayai oleh keluarga. Salah satu penyebab terjadinya perceraian pada salah satu narasumber yang peneliti wawancarai kurangnya mempertimbangkan saat memilih pasangan karena dominan memikirkan cinta saja tanpa mempertimbangkan dengan akal pikiran, sehingga perlu di ingat disaat memilih pasangan bukan hanya dari segi agama namun juga kondisi finansial dan karakternya, karena setelah berumah tangga sifat-sifat serta kebiasaan pasangan akan menjadi bagian dari warna-warni pernikahan. 


KESIMPULAN
Urgensi Menuntut Ilmu di Perguruan Tinggi, bagi muslim menuntut ilmu wajib dan sangat penting, Menuntut ilmu di Pergutuan tinggi dalam rangka pencapaian tujuan dan fungsi pendidikan yang menyentuh tiga aspek penting. yaitu: Kognitif merupakan kemampuan yang menekankan pada kemampuan mengingat dan memproduksi informasi yang dipelajari. Efektif adalah kemampuan pada ketahanan emosi, sikap dan apresiasi nilai serta tingkat penerimaan dan memproduksi informasi yang dipelajari, terakhir Psikomotorik menekankan kepada kemampuan melatih untuk pengaplikasian keilmuan setelah kedua aspek sebelumnya dikuasai atau bersedia melakukan nilai-nilai yang dianggap baik dan meninggalkan mana yang baik dan mana yang buruk. Begitu pentingnya pendidikan diperguruan tinggi dalam memenuhi tiga aspek; kognitif, efektif dan psikomotorik untuk membentuk manusia yang cerdas dan baik.
Melalui beberapa data peneliti mengetahui penyebab terjadinya pernikahan muda karena faktor ekonomi, pendidikan, adat istiadat dan keinginan diri sendiri. Tingginya angka pernikahan muda ternyata juga berdampak pada angka perceraian, tingginya angka perceraian khususnya di Kota Banjaramssin Kalimantan Selatan disebabkan pertengkaran suami istri terus menerus, masalah ekonomi dan meninggalkan salah satu pihak.

Dari hasil wawancara yang dilakukan pernikahan yang terjadi dari keinginan hati sendiri, beberapa hal yang berbeda seperti konsep menerima apa adanya kepada pasangan setelah menikah untuk mereka yang telah membekali diri dengan banyak persiapan, seperti ilmu pra nikah yang di dapatkan melalui keluarga sangat berpengaruh besar dalam memecahkan masalah rumah tangga mereka. Kondisi yang menjadi masalah dalam setiap pasangan muda ini ialah kondisi finansial, sehingga sebagian dari mereka masih dibiayai oleh keluarga. Salah satu penyebab terjadinya perceraian pada salah satu narasumber yang peneliti wawancarai kurangnya mempertimbangkan saat memilih pasangan
Menurut Pak Riza Saputra, MA menikah gak seperti yang kita bayangkan kayak pacaran, karena banyak aspek dalam rumah tangga yang tidak ditemui pada intinya kematangan dalam berpikir dan menahan emosi karena remaja kebanyakan labil, di dalam agama Islam memang tidak ada batasan umur hanya saja peran orang tua sangat penting dalam hal ini, khususnya pendidikan tentang membina rumah tangga dan keluarga, apa saja yang perlu dipersiapkan kemudian dari Pemerintah bukan hanya batasan usia akan tetapi juga sosialisasi terkait pernikahan itu sendiri dan hal krusial dalam menjalani rumah tangga. Hak paling memicu pernikahan muda seperti fenomena hijrah dan pernikahan usia muda sangatlah dianjurkan dalam konteks hijrah, jadi bukan hanya aspek regulasi dan peran orang tua, tapi juga kajian terhadap ranah sosial untuk membangun kesadaran generasi muda terhadap pernikahan muda itu sendiri.























Daftar Pustaka 

Yazid bin Abdul Qadir Jawas, “Penuntut Ilmu Jalan Menuju Surga” Bogor: Pustaka at-taqwa, 2016.
Mujiburahaman, Urgensi Perguruan Tinggi dalam Pembentukan Karakter Bangsa, Jurnal Mudarrisuna; Universitas Iskam Negeri Ar-Raniy Banda Aceh, vol 6 1, Juni 2016.
Lailifatul Muntamah, ana, Dian Latifiani dan Ridwan Arifin, “Pernikahan Dini di Indonesia: Faktor dan Peran Pemerintah (Perspektif Penegakan dan Perlindungan Hukum Bagi Anak)”Jurnal Universitas Widyagama Malang, Vol 2 Nomor 1/ Juni 2019.







Continue reading Urgensi Menuntut Ilmu di Perguruan Tinggi dan Fenomena Pernikahan Muda di Kalangan Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin.